Dakwah di atas kapal


Jum’at, 12 Agustus 2011

Hidayatullah.com–Bagaimana rasanya dakwah di atas kapal berhari-hari? Edi Handoko, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al Hakim (STAIL) Surabaya semester 8 ini melakoninya sejak dari tanggal 30 Juli hingga 11 Agustus. Mahasiswa asal Bengkulu ini berdakwah di KM Lambelu dengan rute Surabaya-Bitung (Sulawesi), bolak-balik selama sekitar 12 hari.

“Paling tidak, dakwah di atas kapal harus kuat fisik,” ujar lajang berbadan subur ini kepada hidayatullah.com.

Menurutnya, cuaca di kapal yang tidak menentu, kadang panas dan dingin menjadi salah satu penyebabnya. Apalagi baginya yang jarang naik kapal. Namun, karena penumpang terlihat semangat dalam beribadah, membuat semangat dakwahnya membuncah.

“Setiap shalat, bisa mencapai sekitar 300 penumpang,” katanya.

Banyaknya jumlah yang beribadah ini sebagai pertanda hausnya para penumpang akan ruhani. Sayangnya, menurut Edi, pihak Kapal tidak memiliki dai yang cukup.

“Dai yang disediakan pihak kapal adalah para ABK. Jadi persoalan peribadatan di masjid kapal ada di mereka,” terangnya. Karena itu, dengan kehadirannya beberapa hari tersebut bisa membantu para awak kapal.

Edi sendiri selama di kapal bersama temannya, Dadang Sudrajat, yang sama-sama mahasiswa STAIL bertugas memakmurkan masjid, dari bersih-bersih, azan, tadarus, imam shalat, dan ceramah. “Iya, itu yang bisa kita lakukan, tidak banyak” ujarnya.

Kata Edi, penumpang terdiri dari berbagai golongan, ada juga yang ustadz. Karena itu, agar tidak monoton, sehabis shalat, Edi mempersilakan kepada jamaah yang ingin menyampaikan tausiyah. Nanti, bila tidak ada yang maju, baru Edi yang akan menyampaikannya.

Meski demikian, tak jarang penumpang yang mau memberikan ceramah. Biasanya para Jamaah Tabligh yang melakukan perjalanan. “Selama ini yang mau berceramah ya mereka,” ungkapnya.

Keberadaan Edi dan Dadang dirasa telah membantu pihak kapal. Pihak ABK pun sangat berterimakasih. “Pihak ABK bilang, kita akan disambut dengan terbuka,” tuturnya.

Tugas dakwah tersebut adalah salah satu tugas kekaderan yang wajib dilakoni para mahasiswa. Tugas mulia tersebut akan dikontrol dan dinilai oleh pihak kampus.*

Rep: Syaiful Anshor
Red: Syaiful Irwan

More Sharing ServicesShare | Share on facebook Share on twitter Share on google Share on favorites

KOMENTAR

Nashrullah Jamaludin , Senin, 15 Agustus 2011
subhanalloh…memang Dakwah di atas kapal luar biasa.. Kami satu jamaah yg berjumlah 6 orang berangkat dr masjid jami’ Kebon Jeruk pd tgl 2Ramadhan dihantar dengan menaiki kapal KM CIREMAI rute kapal Jakarta-Fakfak trs kembali lg Fakfak-Jakarta kurang lbh perjlnn 14hari, kedatangan kami disambut dengan gembira oleh awak kapal dan kami mengadakan program Dakwah, Ta’lim Wata’allum, Dzikir Wal Ibadah dan Khidmat. Alhamdulillah setelah kami silaturrahmi kpd para ABK dan penumpang untuk sama-sama memakmurkan masjid dkapal mereka begitu antusias sekali, dan banyak sekali penumpang yg mereka bersemngat untuk mempelajari ilmu agama, dan kami jg mengajak mereka ketika turun dr kapal kembali ktempat halaman mereka masing-masing agar lbh giat untuk mendalami Ilmu Agama. dan berusaha untuk mengamalkannya serta mengajak kepada yang lainnya.

sumber : http://www.hidayatullah.com/read/18442/12/08/2011/begini-rasanya-dakwah-di-atas-kapal.html

Leave a comment