Silaturahmi Angkatan Darat, Laut, Udara, POLRI dengan masyarakat & Jamaah Tabligh

Minggu, 20 Januari 2011, sebuah acara yang jarang terjadi, yaitu Silarurahim antara Polri TNI dan masyarakat, khususnya Jamaah Tabligh di Mesjdid Agung Brimob, Kelapa Dua Depok. Sekitar dua ribu jamaah hadir dalam acara yang dihadiri oleh Anton Bahrul Alam dan beberapa perwira Polri, dan beberapa perwira tinggi dari Ketiga Angkatan, Darat, Laut dan Udara Tentara Nasional Indonesia beserta para jamaah tabligh.

Tujuan pertemuan atau silaturahim adalah untuk merekatkan kembali hubungan antara Polri dengan TNI yang dulu tergabung dalam Depertemen Pertahanan dan Kemanan, yang kemudian terpisah sejak Masa Reformasi.

Bentuk silaturahim ini jangan dibayangkan sebagai hanya “bersalaman” lalu makan bersama. Tidak. Tapi diisi dengan pengajian atau ceramah Agama Islam, yang disampaikan secara bergiliran baik oleh Bahrul Alam sendiri, waklil-wakil dari Perwira TNI dan oleh Bapak Cecep, Dewan Suroh dari Jamaah Tabligh. Tampak hadir juga KH Muchlisin, yang juga seorang mubaligh besar Jamaah Tabligh.

Jamaah Tabligh

Sebelum laporan ini saya lanjutkan, akan saya jelaskan sedikit tentang Jamaah Tabligh. Sebenarnya kami sendiri tidak pernah menamakan diri sebagai “Jamaah Tabligh”. Tapi nama tersebut diberikan oleh masayarakat, karena memang kegiatan sehari-harinya adalah melakukan tabligh atau menyampaikan.

Kegiatan Jamaah Tabligh adalah mengajak manusia, khusnya umat Islam uantuk menjalankan agamanya secara kaffah, secara keseluruhan, sesuai Perintah Allah, yang dicontohkan oleh Nabi Muhmmad, Rasululuuh salallahu ‘alaihi wasaalam (SAW). Jamaah Tabligh selalau mengajak kepada kebaikan (amal makruf) dan mencegah yang mungkar. Namun dalam pelaksanaannya dilakukan dengan baik, dengan cara mengajak, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, tanpa kekerasan sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa Ormas Islam.

Dalam melakukan dakwah (mengajak) dan tabligh (menyampaikan), Jamaah Tabligh mendatangi umat sampai ke kampung-kampung dan desa-desa terpencil, dari rumah ke rumah dan dari orang per orang. Bukan dengan mengumpulkan jamaah di stadion atau mesjid lalu diadakan cermah agama sebgaimana yang banyak dikenal masyarakat. Dilakukan secara tatap muka, bukan melalau TV atau radio atau tulisan. Begitulah yang dilakukan Rasulullah SAW

Tauziah Irjenpol Drs. Anton Bahrul Alam

Pembicara pertama yang meberikan tauziah (ceramah agama Islam), adalah Anton Bahrul Alam. Beliau memakai pakaian “full sunnah”, yaitu memakaii jubah dan sorban serba putih, tampak sangat berbeda penampilannya sebagai Jenderal Polisi Berbintang Dua, Ka Div Humas Polri..

Di awal tauziahnya pak Anton menjelaskan semula dia tidak bisa hadir dalam acara silaturahim tersebut karena dijadwalkan akan menemani Kapolri Timur Pradopo ke Surabaya untuk suatu acara yang penting. Tapi ahkhamdulillah, dengan kehendak Allah, acara tersebut batal, sehingga pak Anton bisa hadir dalam acara ini. Kapolri sangat mendukung acara ini, namun beliau tak bisa hadir karena ada acara dengan DPR. Namun beliau berjanji akan datang dalam kesempatan yang akan datang. Timur Pradopo mengharapkan agar acara silaturahim ini akan dilakuan secara berkala di tempat lain secara bergantian, di Mabes TNI AD, AU arau AL dan Polri

“Ustadz” Anton Bahrul Alam disamping sebagai Pejabat Tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Div Humas Polri, adalah seorang “karkun” atau “dai” atau “pekerja agama”, yang berdakwah dan tabligh ke berbagai daerah.

Tauzihnya dimulai dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga para jamaah semua dapat hdir dalam acara yang mulia itu. Anton juga menyebutkan bahwa mesjid adalah tempat turunya Rahmat Allah. Setiap orang ingin mendapatkan Rahmat Allah. Untuk medapatkan Rahmat Allah, maka harus dekat dengan Allah. Kebahaggiaan di dunia maupun di Akhirat ada di mesjid.

Pak Anton juga menjelaskan mengapa dia berpakaian serba putih dan wangi, untuk mengikuti sumah-sunah Rasulullah SAW. Kalau seorang Muslim meninggal dunia, juga memakai kafan yang berwarna putih dan diberi wangi-wangian. Allah suka dengan wangi-wangian,

Selanjutnya beliau menyatakan bahwa kebahagiaan hidup, baik hidup di dunia yang sementara maupun kehidupan di Akhirat yang selama-lamanya tidak ada cara lain, selain mencontoh kehidupan Rasulullah SAW. Cara lain tidak akan membawa kebahagiaan yang hakiki.

Pak Anton memberi contoh, sebagian penduduk Jakarta “mrncari kebahagiaan” dengan pergi ke Puncak. Tapi apa yang di dapat?. Belum sampai ke Puncak, sudah dihadang kemacetan atau mobil mogok. Mau cari “kesenangan” sementara, apalagi dengan berbuat maksiat, bukan kebahagiaan yang didapat, tetapi justru sebaliknya, kesengsaraan baik di dunia, apalagi di Akhirat kelak.

Seandainya uang yang dihambur-hamburkan untuk ke Puncak itu digunakan untuk membantu fakir miskin misalnya, kita tidak saja akan mendapatkan kebhagiaan dengan membahagiakan orang lain, tapi juga mendapatkan ketenangan.

Banyak orang yang punya kekayaan melimpah, rumah mewah dan harta-benda lainnya, tapi mereka belum tentu bahagia. Tidak sedikit justru seblaiknya, ada istri ynag selingkuh, anak-anak terlibat kasus narkoba, minuman keras, dan lain sebagainya.

Panggilan Azan Untuk Shalat

Salah satu contoh “undangan Allah” untuk mendapatkan kemenangan atau kebahagiaan adalah saat Azan dikumandangkan yang memanggil kaum Muslimin untuk menjalankan ibadah shalat. Hayya shalah, haaya alal falah, mari kita raih kemenangan. Datanglah ke mesjid untuk shalat. Azan itu hakikatnya adalah panggilan dari Allah.

Bila kita dipanggil atasan saja atau bapak Presiden, pasti kita akan berusaha memenuhi panggilan tersebut sedapat mungkin. Mestinya panggilan dari Allah, lebih kita perhatikan dan dinomor-satukan. Bila kita memenuhi panggilan Allah, maka ada 70 ribu Malaikat yang akan menjaga istri dan anak-anak serta harta kita. Anton juga menyatakan bahwa rumahnya tidak dijaga polisi. Walau ada 100 polisi yang menjaga rumahnya, tentu kalah jauh dibanding dengan penjagaan para Malaikat yang berjumlah 70 ribu itu.

Pak Anton juga menekankan pentingnya seorang Muslim (laki-laki) dewasa untuk menegakkan shalat wajib lima waktu di mesjid atau mushalla, secara berjamaah di awal waktu. Bukan shalat di rumah atau di kantor, apalagi bila dilakukan sendiri-sendiri dan di akhir waktu.

Saat ini masih banyak Muslim yang tidak shalat seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW tersebut. Ini bukan salah siapa-siapa. Tapi salah kita, karena kurang berdakwah. Bila banyak dakwah, maka iman jadi lurus, bila tak ada atau kurang dakwah, maka umat jadi sesat.

Mestinya semua kegiatan kita termasuk kegiatan di kantor, disesuikan dengan jam waktu shalat. Jangan sampai waktu rapat misalnya, pada saat waktu shalat. Kalau memang rapatnya lama, saat azan berkumandang, maka rapat harus ditunda dulu. Begitu juga kegiatan kantor lainnya, mestinya menyesuaikan dengan waktu shalat. Saat azan dikumandangkan, maka semua kegiatan keduniaan haru dihentikan.

Manfaat Shalat Berjamaah

Pak Bahrul Alam juga menyampaikan-beberapa manfaat dalam shalat berjamaah. Berikut kami sampaiakn beberapa point tentang fadhilah (keutamaan) sholat berjama’ah berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, yang telah dilengakapi oleh penulis.

1. Dicatatnya langkah-langkah kaki menuju masjid.

Pencatatan langkah-langkah orang yang menuju masjid bukan hanya ketika ia pergi ke masjid, tetapi juga dicatat ketika pulang. Imam Muslim meriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab radhiallahu anhu tentang kisah seorang Anshar yang tidak pernah tertinggal dari shalat berjama’ah, dan tidak pula ia menginginkan rumahnya berdekatan dengan masjid, bahwa ia berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam: “Aku tidak bergembira jika rumahku (terletak) di dekat masjid. Aku ingin agar langkahku ke masjid dan kepulanganku ketika aku kembali kepada keluargaku dicatat.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:“Allah telah menghimpun semua itu untukmu.” (HR. Muslim).

2. Para Malaikat yang mulia saling berebut untuk mencatatnya.

Imam at Tirmidzi rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu anhuma, ia mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Tadi malam Rabb-ku tabaaraka wata’aala, mendatangiku dalam rupa yang paling indah.”(Perawi mengatakan,’Aku menduganya mengatakan,’Dalam mimpi.’). Lalu Dia berfirman, “Wahai Muhammad! Tahukah engkau, untuk apa para Malaikat yang mulia saling berebut?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam berkata:”Aku menjawab,’Tidak’. Lalu Dia meletakkan Tangan-Nya di antara kedua pundakku sehingga aku merasakan kesejukannya di dadaku (atau beliau mengatakan,’Di leherku’). Lalu aku mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.”Dia berfirman,”Wahai Muhammad!Tahukah engkau untuk apa para Malaikat yang mulia saling berebut?” Aku menjawab,”Ya, tentang kaffarat (perkara-perkara yang menghapuskan dosa). Kaffarat itu adalah diam di masjid setelah melaksanakan shalat, berjalan kaki untuk melaksanakan shalat berjama’ah, dan menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak disukai.” (HR. Tirmidzi, hadits ini shahih).

3. Berjalan menuju shalat berjama’ah termasuk salah satu sebab dihapuskannya kesalahan-kesalahan dan ditinggikannya derajat.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang perkara yang akan menghapuskan kesalahan-kesalahan dan juga mengangkat beberapa derajat?” Para sahabat menjawab,”Tentu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,”Menyempurnakan wudhu’ pada saat yang tidak disukai, banyak melangkah ke masjid-masjid, dan menunggu shalat setelah melaksanakan shalat. Maka, itulah ar-ribath (berjuang di jalan Allah).” (HR. Muslim).
Keutaman ini juga berlaku untuk seseorang yang melangkah keluar dari masjid, Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari ‘Abdullah bin Amr radhiallahu anhuma, ia mengatakan, ”Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang pergi menuju masjid untuk shalat berjama’ah, maka satu langkah akan menghapuskan satu kesalahan dan satu langkah lainnya akan ditulis sebagai satu kebajikan untuknya, baik ketika pergi maupun pulangnya.” (HR. Ahmad, hadits ini shahih).

4. Pahala orang yang keluar dalam keadaan suci (telah berwudhu) untuk melaksanakan shalat berjama’ah seperti pahala orang yang melaksanakan haji dan umrah.

Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan , dari sahabat Abu Umamah radhiallahu anhu. Ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya menuju masjid dalam keadaan bersuci (telah berwudhu’) untuk melaksanakan shalat fardhu (berjama’ah), maka pahalanya seperti pahala orang yang melaksanakan haji dan ihram.” (Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al Albani). Zainul ‘Arab mengatakan dalam menjelaskan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam: “Seperti pahala orang yang melaksanakan haji dan ihram,” “Yakni, pahalanya sempurna.” (Aunul Ma’buud II/357)

5. Orang yang keluar (menuju masjid) untuk melaksanakan shalat berjama’ah berada dalam jaminan Allah Ta’ala.

Imam Abu Dawud rahimahullah meriwayatkan dari Abu Umamah radhiallahu anhu, dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau bersabda: “Ada tiga golongan yang semuanya dijamin oleh Allah Ta’ala, yaitu orang yang keluar untuk berperang di jalan Allah, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalu memasukkannya ke dalam Surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala dan ghanimah, kemudian orang yang pergi ke masjid, maka ia dijamin oleh Allah hingga Dia mewafatkannya lalau memasukkannya ke dalam Surga atau mengembalikannya dengan membawa pahala, dan orang yang masuk rumahnya dengan mengucapkan salam, maka ia dijamin oleh Allah.” (HR. Abu Dawud, di shahihkan oleh syaikh al Albani)

6. Orang yang keluar untuk melaksanakan shalat berjama’ah berada dalam shalat hingga kembali ke rumah.

Imam Ibnu Khuzaimah meriwayatkan dalam shahihnya dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia mengatakan,”Abul Qasim Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda “Jika salah seorang dari kalian berwudhu’ di rumahnya, kemudian datang ke masjid, maka ia berada dalam shalat hingga ia kembali. Oleh karenanya, jangan mengatakan demikian-seraya menjaringkann diantara jari-jemarinya-.” (HR. Ibnu Khuzaimah, di shahihkan oleh Syaikh al Albani)

7. Kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di kegelapan (untuk melaksanakan shalat berjama’ah) dengan memperoleh cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.

Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad as Sa’di radhiallahu anhu, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :
“Hendaklah orang-orang yang berjalan di kegelapan menuju masjid bergembira dengan (mendapatkan) cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR.Ibnu Majah, syaikh al Albani menilainya shahih).

8. Allah menyiapkan persinggahan di Surga bagi siapa yang pergi menuju masjid atau pulang (darinya).

Di riwayatkan dari asy Syaikhan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau bersabda : “Barangsiapa yang pergi ke masjid dan pulang (darinya), maka Allah menyiapkan untuknya persinggahan di Surga setiap kali pergi dan pulang.” (Muttafaq ‘alaih).

9. Menjadikan hati bergantung di Masjid sehingga meraih keutamaan berada di bawah naungan (‘Arsy) Allah Ta’ala Pada Hari Kiamat.

Dari sahabat Abu Hurairah radhiallah anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Rabb-nya, seseorang yang hatinya bergantung di masjid-masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah berkumpul dan berpisah karena-Nya, seseorang yang dinginkan (berzina) oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, maka ia mengatakan,’ Sesungguhnya aku takut kepada Allah’,seseorang yang bersadaqah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di nafkahkan oleh tangan kanannya, dan seseorang yang mengingat Alah dalam keadaan sepi (sendiri) lalu kedua matanya berlinang (HR. Bukhari dan Muslim).

(Bersambung)

Depok, 21 Februari 2011

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/21/silaturahim-polri-tni-dan-masyarakat-part-1/

agian pertatam telah dipublished, yang memuat tauziaha dari Ka Divisi Humas Mabes Polri Irjenpol Drs Anton Bahrul Alam, yang initinya betapa pentingnya Muslim menjaga shalatnya secara berjamaah, di awal waktu di mesjid atau mushalla.

Pada Bgian Ke-dua ini, penulis akan melaporkan secara singkat tauziah dari wakil dari ketiga Angkatan dalam yubuh TNI, yaitu AD, AL dan AU. Berikut adalah ringkasan tauziah dari wakil masing-masing Angkatan.

I. Jend Jusuf dari Angkatan Darat

Tadabur alam rombongan jamaah dari plores dengan amir tuan guru ustd. Anwar di daerah kuningan jawa barat
http://endarsudarjat.blogspot.com/2012/05/silaturakhmi-dakwah-tni-polri-dan.html

Setelah mengucapkan puji dan syukur kepada Allah atas segala nikmatnya, dan menyampaikan salam dan shalawat kepada Nabi Muhmmad SAW beserta kelurga dan sahabat-sahabatnya. Pak Jusuf lebih banyak bercerita tentang pengalaman beliau mengikuti kegiatan Jamaah Tabligh, yaitu Khuruj Fi Sabilillah atau keluar (dari) rumah di jalan Allah, untuk berdakwah dan bertabligh.

“Ustadz Jusuf mendukung apa yang disampikan oleh Irjenpol Anton Bahrul Alam yang telah melakukan tauziah sebelumnya, yaitu pentingnya menjaga shalat di mesjid secara berjamaah di awal waktu. Malah beliu menambahkan alasan lain mengapa dia selalu shalat di mesjid karena dia takut rumahnya dibakar.

Namun sesungguhnya maksud Nabi bukan mau membakar rumah orang-orang Islam yang tidak shalat berjamaah di mesjid, tetapi saking sayangnya Rasulullah kepada umatnya akn siksaan Allah bagi mereka yang tidak shalat di mesjid. Lengkapnya terjemhan hadist Nabi tersebut adalah: ” “Demi Allah , Sungguh aku telah berniat akan menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku menyuruh mendirikanshalat, lalu dikumandangkan Adzannya. Setelah itu aku menyuruh seseorang untuk mengimami jama’ah. Sementara itu aku menyelinap menuju orang-orang yang tidaksuka pergi shalat berjamaah, kemudian aku bakar rumah beserta mereka didalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pak Jusuf yang menjabat suatu jabatan cukup penting di SESKOAD itu menyampaikan bahwa dengan jabatannya dia dapat “memaksa” anak-buahnya (yang Muslim) untuk shalat di mesjid, karena ada garis komando. Jadi sayang sekali bila suatu jabatan tidak dimanfaatkan untuk ikut berdakwah.

Pak Jusuf menceritakan bagaimana awal mula keterlibatannnya dalam kegiatan Jamaah Tabligh, yaitu setelah diundang ke Markas Tabligh di Mesjid Anatpani Bandung. Melihat betapa luar biasanya para Jamaah Tabligh yang dengan ikhlas mengorbankan harta, waktu dan dirinya untuk berdakwah, mengajak orang kepada kebaikan, tanpa dibayar, malah menggunakan hartnya untuk berdakwah. Pergi ke seluruh dunia dan seluruh pelosok tanah air.

Tidak ada orgmanisasi islam lainnya yang seperti itu. Biasanya ustdaz atau penceramah itu dibayar setelah memberikan ceramah Agama, Tapi Jamaah Tabligh, bukan mendapat duit tapi menghabiskan duit. Luar biasa, katanya. Merka hanya mengharapkan balasan dan ridho dari Allah, bukan dari manusia.

Beliau sangat mendukung kegiatan Jamaah Tabligh dan menganjurkan agar usaha ini terus digalakkan, dan menyatakan bahwa kegiatan ini adalah suatu pilihan yang tepat baik bagi anggota militer maupun rakyat biasa, karena sangat besar pahalanya. Mendatangi umat dari pintu ke pintu sampai ke kampong-kampung di pelosok negeri, karena para mubaligh terkenal itu tak mau mendatangi mereka.

Pak Jusuf menyatakan, bila seorang prajurit seorang yang bertakwa, maka pasti semangat tempurnya melawan musuh akan jauh lebih besar, dan tidak akan takut mati, karena dia tahu bila dia meninggal di medan pertempuran, dia akan mati syahid, yang alasannya adalah Surga, tanpa dihisab. Jadi iman dan amal saleh yang kuat sangat penting dalam tubuh TNI.

II. Jend Dipo Raharjo dari Angkatan Laut

Tauziahnya diawali dengan pernyataan, bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Semua yang terjadi adalah merupakan kehendak Allah, termasuk pertemuan silaturahim ini.

Pak Dipo menceritakan pengalaman beliau melaksankan Khuruj Fi Sabilillah di daerah yang sangat rawan, yaitu di Selat Philip antara Kepulauan Riau dengan Singapura. Saat itu jamaahnya berjumlah sepuluh orang, empat orang dari Pakistan dan enam orang dari Indonesia.

Mereka memasuki “sarang penyamun”, karena daerah yang didatangi adalah kampong-kampung para perompak bajak laut, yang sering membunuh atau memotong leher korbannya, para nakhoda yang melewati Selat Philips tersebut. Belum lagi dari susahnya mencapai kampong-kampung yang termasuk Provinsi Riau Kepulauan itu yang harus dicapai dengan speedboat kecil padahal ombaknya besar. Belum tibda di kampong tujuan saja sudah mempertaruhkan nyawa.

Begitu sampai di kampong para perompak yang menyeramkan itu, dimana mesjidnya tidak pernah dipakai untuk shalat lagi, dimana banyak kalong bersarang di mesjid, tentu saja sebagaimana manusia, ada juga rasa ngeri yang menghinggapi para jamaah. Tapi karena mereka yakin, Allah pasti akan menolong orang yang menolong agama Allah, dan nyawa kita ada di “tangan” Allah, mereka tidak mundur.

Ada beberapa “senjata” yang mereka gunakan, yaitu antara lain, jangan menganggap diri kita lebih baik dari orang yang paling jahat, sebagiman sifat Rasulullah. Lalu dalam berdakwah, bawa “Enam Sifat” para sahabat. Yaitu: 1. Para sahabat sangat yakin dengan kalimat Toyyibah, La ilaha ilallah, tiada tuhan selain Allah. 2. Shalat khusuk wal khuduk. 3. Ilmu ma’azikir. 4. Ikromul Muslimin (memuliakan sesame Muslimin). 5. Ikhlasuniah (Ikhlas karena Allah). 6. Dakwah wa tabligh, khuruj fi sabilillah.

Dengan membawa sifat-sifat tersebut, para perompak yang semula mau membunuh para jamaah, malah berbalik arah, mau menjadi orang yang taat kepada Allah. Namun masih banyak kampong-kampung di daerah tersebut yang sumber kehidupan mereka memang dari merompak kapal-kapal yang lewat.

Beliau “menantang” para Jamaah Tabligh untuk berdakwah di daerah itu. Suatu undangan yang Cuma disambut dengan tertawa oleh sebagian jamaah, yang mungkin merasa ngeri menghadapi situasai seperti itu. Tapi yang jelas, para jamaah itu selamat kembali ke Jakarta, Padahal mereka sempat bertemu dengan “dedengkot” para perompak itu, yang akhirnya mau juga diajak shalat di mesjid yang banyak kalongnya itu.

Di akhir tauziahnya, pak Dipo menekankan pentingnya istiqomah (konsisten) dan keikhlasan dalam usaha dakwah ini. Kalau tidak, akan percuma saja dan rugi, sambil megutip sebuah hadist Nabi Muhmmad SAW tentang pentingnya ikhlas dalam beramal sebagaimana di bawah ini:.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya di Hari Kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya: Apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini?. Orang itu menjawab: Aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata: Kamu berdusta, kamu berperang agar kamu disebut syuhada, dan yang sedemikian itu telah kamu dapatkan. Maka diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanya sampai dilemparkan ke api neraka.

Lalu seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur’an, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakan kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya. Maka dikatakan kepadanya: Apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini?. Maka dia menjawab: Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur’an untuk-Mu. Maka Allah berkata: Kamu berdusta, kamu belajar dengan tujuan agar engkau disebut ulama, dan engkau membaca dan menghapal Al-Qur’an supaya disebut engkau seorang qori, dan semua itu sudah mendapatkannya. Lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka,

Kemudian seseorang yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan kepadanya segala macam harta, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya: Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini?, Maka dia menjawab: Tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agar dibelanjakan harta itu di jalan Allah. Maka Allah berkata: Kamu berdusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar disebut dermawan dan itu telah kamu dapatkan, Lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka. (HR.Muslim)

III. Kol Sucipto dari Angkatan Udara

Pak Sucipto ini baru saja dilantik sebagai Ketua Dewan Kehormatan Mesjid di Seluruh Indonesia, sehingga beliau agak terlambat datang. Beliau memulai tauziahnya dengan menyampaikan Surat Ali Imran 104 dan Ali Imran 110.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung (Ali Imran 104)

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, dan kamu beriman kepada Allah. Sekiranya ahli Kitab beriman, tentu itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik (Ali Imran 110)

Dari kedua ayat itu kita dapat melihat betapa pentingnya kita menyeru kepada yang makruf (baik) dan mencegah yang munkar, dengan kata lain betapa pentingnya berdakwah. Pak Sucipto juga menyampaikan bahwa di dalam Al Quran, bahwa kebahagiaan hidup di dunia dan di Akhirta kelak tidak dapat dicapai dengan kekuasaan, pangkat dan jabatan, atau kekayaan. Tetapi dengan cara mengamalkan agama secara sempurna sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullh SAW.

Orang tidak ada yang menetnag bila kita hanya beribadah, tetapi banyak yang menentang, memusuhi, membenci, dan lain sebagainya bila kita mulai berdakwah, sebgaiaman yang pernah dialami oleh Rasulullh SAW. Mengajak orang untuk taat kepada Allah, antara lain mengajak orang untuk memakmurkan mesjd. Banyak orang yang tak mau shalat di mesjid karena tidak tahu betapa besarnya nilai ibadah di mesjid.

Banyak orang yang tidak mengamlakan sunah-sunah Rasulullah SAW, karena tidak sadar betapa lura biasanya ganjaran sunah itu dari Allah SWT. Sebagai contoh, pak Sucipto menyampaikan sebuah hadist Rasulullah SAW yang artinya: “Barangsiapa mencintai sunahku berarti cinta padaku, dan barangsiapa mencintaiku maka kelak bersamaku di dalam surga”. Dalam hadist lain Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berpegang pada sunah-sunahku di saat rusaknya umat, maka dia akan medapat 100 orang mati syahid.

Beliau juga menjelaskan apa-apa yang “pantang” atau tidak boleh dibicarakan dalam saat kita berdakwah, yaitu: 1. Tidak boleh bicara politik praktis baik di dalam maupun luar negeri. 2. Tidak boleh bicara perbedaan cara ibadah (khlifiah),.3. Tidak boleh bicara tentang aib masyarakat dan aibi diri sendiri.

Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya seorang Muslim menjaga shalatnya, yaitu secara jamaah, di awal waktu dan dilaksankan di mesjid atau mushallah sepanjang hidupnya. Disebutkan dala hadits “Barangsiapa menjaga shalatnya, maka Allah Swt. akan memuliakannya dengan lima perkara: 1. Allah Swt. akan mengangkat kesempitan hidup darinya.2. Menyelamatkannya dari azab kubur. 3. Allah memberinya catatan dmal dari tangan kanan. 4. Dia akan melintasi shirat secepat kilat dan 5. Dia akan masuk surga tanpa hisab.

Sebaliknya, barangsiapa melalaikan shalatnya, maka Allah akan menyiksanya dengan 15 siksaan. Lima siksaan akan diberikan di dunia, tiga ketika mati, tiga di dalam kubur, dan tiga ketika keluar dari kubur. Lima azab yang akan ditimpakan di dunia, yaitu:

  1. Akan dicabut keberkahan umurnya.
  1. Ciri-ciri kesalehan akan dicabut dari wajahnya.
  1. Setiap dmalan yang dilakukannya tidak akan diberikan pahala oleh Allah Swt.
  1. Doanya tidak akan diangkat ke langit.
  1. Tidak akan mendapat bagian dari doa orang-orang yang saleh.

Adapun musibah yang akan menimpanya ketika akan mati, yaitu:

  1. Dia akan mati dalam keadaan hina.
  1. Dia akan mati dalam keadaan lapar.
  1. Dia akan mati dalam keadaan haus sehingga walaupun diberi air minum sepenuh lautan, tidak akan hilang rasa hausnya.

Azab yang akan ditimpakan di alam kubur yaitu:

  1. Kubur akan menyempit baginya sehingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan.
  1. Akan dinyalakan api di dalam kuburnya sehingga dia akan diguling-gulingkan di atasnya siang dan malam.
  1. Allah Swt. akan memasukkan ular ke dalam kuburnya yang bernama Syuja’ul Aqra, dan ular itu akan menguasainya. Kedua matanya terbuat dari api dan kukunya dari besi. Panjang setiap kukunya adalah sehari perjalanan. Dia akan berkata kepada si mayit, ‘Saya adalah Syuja’ul Aqra” Suaranya bagaikan petir yang menggelegar. Ia berkata lagi, ‘Rabb-ku telah memerintahkanku untuk memukulmu karena rnelalaikan shalat Shubuh sampai terbit matahari, dan memukulmu karena rnelalaikan shalat Zhuhur sampai Ashar, dan memukulmu karena rnelalaikan shalat Ashar sampai matahari tenggelam, dan memukulmu karena rnelalaikan shalat Maghrib sampai masuk waktu Isya, dan shalat Isya sampai masuk waktu Shubuh. Setiap kali ia memukulnya sebanyak satu kali pukulan, maka ia akan terbenam ke burnt sedalam 70 hasta. Dia akan senbantiasa disiksa sampai hari Kiamat.

Adapun musibah yang menimpanya ketika ia keluar dari kubur dan dibangkitkan pada hari Kiamat adalah:

  1. Hisabnya sangat keras.
  1. Allah akan marah padanya.
  1. Masuk ke dalam neraka jahannam.

Di dalam satu riwayat disebutkan bahwa pada wajahnya tertulis tiga baris tulisan yang berbunyi:

  1. Wahai yang menyia-nyiakan hak Allah.
  1. Wahai yang dikhususkan dengan kemarahan Allah.
  1. Sebagaimana kamu telah menyia-nyiakan hak Allah di dunia, maka pada hari ini engkau akan berputus asa dari rahmat Allah.

Demikian ringkasan tiga tauziah yang disampaikan oleh para petinggi TNI itu, yang telah mengikuti kegiatan Jamaah Tabligh dan telah melakukan Khuruj Fi Sabililah, keluar di jalan Allah ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Saat ini sudah banyak sekali anggota Polri dan TNI yang aktif dalam kegiatan dakwa hdan tabligh dalam Jamaah Tabligh.

(Bersambung)

Depok, 23 Februari 2011

Bakaruddin Is

Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/23/silaturahim-polri-tni-dan-masyarakat-part-2/

Bagian pertatama dan kedua telah diposting, yang memuat tauziah dari Ka Divisi Humas Mabes Polri Irjenpol Drs Anton Bahrul Alam, yang initinya betapa pentingnya Muslim menjaga shalatnya secara berjamaah, di awal waktu di mesjid atau mushalla. Bagian Kedua ini, penulis akan melaporkan secara singkat tauziah dari wakil dari ketiga Angkatan dalam tubuh TNI, yaitu AD, AL dan AU.

Pada Bagian Ketiga ini, disajikan tauziah pak Cecep, seorang Suroh atau Dewan Penasehat Markas Dakwah Jamaah Tabligh di Mesjid Kebun Jeruk Jakarta Barat. Beliau sudah puluhan tahun berdakwah sejak zaman mantan Presiden Soeharto, dimana waktu itu banyak anggota jamaah Tabligh yang ditangkap, karena dicurigai sebagai Islam Fundamentalis yang suka berbuat kekerasan seperti pengeboman dan lain sebagainya.

Bahkan sampai tahun 2009 yang lalu, masih ada jamaah asal Filipina yang ditangkap di Purwokerto dan Solo, karena dicurigai ada kaitannnya dengan terrorist. Dulu Soeharto sering mengirim intel berpakaian preman mendengarkan “bayan” atau ceramah yang dilakukan oleh Jamaah Tabligh. Tapi, akhirnya mereka justru yang tertarik dengan usaha atas iman ini, dan saat ini justru Polri dan TNI baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan malah ikut dalam kegiatan yang mulia ini.

Saat ini Jamaah Tabligh telah berkembang di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke pedalaman Provinsi Papua, bahkan Putra Mahkota Qatar pernah berdakwah di Prov Papua. Pusat kegiatan mereka di mesjid yang disebut Markas (seperti TNI dan Polri). Di seluruh dunia sudah tersebar di lebih 180 Negara termasuk di Israel, China, Rusia dan seluruh Negara Eropa.

Bayan dari Bapak Cecep

Pak Cecep mengawali bayan (tauziah)nya dengan mengutip ayat Al Baqarah ayat 21Ayat: ” Hai manusia, sembahlah Tuhan-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dengan kehendak Allah segalanya bisa terjadi. Allah Mahakuasa, mahluk tak kuasa. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bila kita taat kepada Allah, maka seluruh doa kita akan dikabulkan.

Manusia punya keingininan atau kehendak. Allah juga punya kehendak. Bila kehendak manusia berlawanan dengan kehendak Allah, maka kehendak Allah yang akan berlaku. Kalau kita taat kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan keinginan kita. Taat kepada Allah adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Bila kita tidak mengamalkan agama, maka segala bencana akan datang. Bila banyak bencana yang menimpa kita, jangan menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri sendiri.

Bila kita mentaati segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannnya, bukan hanya di Akhirat kita akan bahagia. Di dunia pun sudah bahagia. Hidup bahagia baik di dunia maupun di Akhirat kelak.

Agama adalah untuk kepentingan manusia, kita, bukan untuk kepentingan Allah. Allah tidak butuh ketaatan kita, tapi kita butuh taat kepada Allah. Jangan terpengaruh dengan orang yang tak beriman. Tapi ikuti cara hidup Nabi Muhammad SAW. Tidak ada cara lain untuk memdapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di Akhirat selain mengikuti cara hidup Rasulullah SAW..

Misalnya sebagai anggota Polri atau TNI atau jabatan apapun, maka jadilah orang yang jujur, yang amanah, jangan khianat, jangan korupsi, jangan mengambil hak orang lain. Bila kita mempunyai pemimpin yang tidak amanah, jangan salahkan siapa-siapa. Itu kesalahan kita. Bila kita semua taat kepada Allah, maka Allah akan berikan kita pemimpin yang baik dan amanah. Sebaliknya, bila kita tidak taat kepada Allah, maka Allah akan turunkan pemimpin yang zalim.

Untuk memperbaiki umat, maka kita harus ajak semua orang untuk taat kepada Allah, baik istri, anak, tetangga dna lain sebagainya. Hanya dengan ketaatan kepada Allah, maka semua masalah akan terselesaikan.

Allah telah memberikan contoh.124 ribu Nabi dan Rasul telah diturunkan Allah untuk memperbaiki umat agar taat kepada Allah. Kunci untuk menyelesaikan segala masalah adalah taat kepada Allah. Bila kita semua taat kepada Allah, maka Allah yang akan mnyelesaikan segala masalah kita.

Semua mahluk yang ada di langit dan di bumi, taat kepada perintah Allah. Gunung meletus atasa kehnadak Allah. Demkina juga banjir dan Tsunami, hanya bisa terjadi atas kehendak dan izin Allah. Allah berfirman: “Telah nyata kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali .”

Apabila kita melakukan amal kebaikan, maka balasannya kebaikan juga. Sebaliknya bila kita melakukan amal (perbuatan) buruk, maka balasannya juga keburukan. Sewaktu Nabi Muhmmad SAW Isra’ Mi’raj, beliau melihat sesuatu yang turun dan yang naik dari langit ke bumi atau sebaliknya. Yang naik adalah amal-amal dari manusia, sedang yang turun adalah balasan-balasan dari Allah kepada manusia.

Allah mengirim 124 ribu Nabi dan Rasul ke dunia agar manusia menjadi baik. Agar manusia beriman kepada yang ghaib. Jangan hanya menggunakan akal, tapi gunakan iman. Ada seorang yang tidak percaya, bagaimana mungkin dengan menjalankan shalat kok bisa mendatangkan rezeki?. Dengan shalat akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup?. Tak mungkin.

Coba perhatikan seorang polisi lalu lintas, yang menggerakkan kedua tangannya untuk mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Kalau dilihat, apa manfaat dia susah payah berdiri di tengah panas sinar matahari?. Ternyata dia menjalankan tugas sebagai polisi lalu lintas. Dia tak perlu bertanam padi atau memelihara ayam untuk makannya. Ternyata dia mendapat gaji dari Pemerintah untuk menjamin hidupnya, hanya karena dia taat menjalankan tugasnya.

Nah bagaimana bila kita taat menjalankan segala perintah Allah?. Raja dari semua raja. Tentu Allah yang Maha Kuasa, Yang Maha Memberi Rezeki, akan menjamin rezeki kita, dan akan menjauhkan kita dari kesempitan hidup. Siapa yang lebih baik dari Allah yang menjamin rezeki kita?. Tidak ada! Maka yakinlah, bahwa dengan shalat dapat mendatangkan rezeki, asalkan ditunaikan dengan sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan. Bila ingin bahgia di dunia dan akhirat, maka amalkan agama dengan sempurna.

Misalnya untuk memilih Presiden, diadakan Pemilu, lalu terpilih Presiden. Bila yang terpilih seorang bandit, tapi bila rakyatnya baik, takwa kepada Allah, dan kita bantu Presiden dan kita doakan, maka Presiden yang jahat itu akhirnya berubah jadi baik. Sebaliknya, saat Pemilu terpilih seorang Presiden yang baik, tapi karena rakyatnya tak beriman dan tak menjalankan Agama dengan baik, maka Presiden yang tadinya baik akan berubah jadi jahat.

Contoh lain. Nabi Ibrahmim saat dimasukkan ke dalam api yang menyala selama 40 hari oleh Raja Namruz. Tamppak di mata manusia pasti Nabi Ibrahim menderita dan akan binasa. Tapi karena Nabi Ibrahim beriman dan taat kepada Allah, maka Allah perintahkan kepada api agar jadi dingin dan keselamatan bagi Ibrahim. Nabi Ibrahim merasa nyaman, tak merasakan panas sama sekali, malah seperti di ruang AC. Allah Maha Kuasa berbuat segala sesuatu atas hamba-hambanya.

Bila Allah Kuasa memberikan kebahagiaan saat kita ada di dalam rumah gedung yang mewah, Allah juga bisa mmberikan kebahagiaan pada kita walaupun dalam gubug. Bila kita ingin meningkatkan penghasilkan, tak perlu kerja di luar negeri jadi TKI apalagi TKW, tapi tingkatkan amal. Insya Allah rezeki kita akan lebih banyak

Ada sebuah hadist Nabi, bila kit melakukan tiga amal buruk, maka akan mendapat empat keburukan sebagai akibatnya. Tiga amal buruk itu adalah: 1. Membangun gedung-gedung yang tinggi, 2. Pernikahan yang mewah. 3. Ulama dimusuhi atau tidak digubris nasihantnya, Maka akibatnya Allah turunkan azab berupa: 1. Pemimpin yang zalim. 2. Pejabat yang tidak amanah. 3. Harga-harga melambung tinggi dan 4. Dicabut Keberkahan.

Bidang ekonomi, yang menaikkan atau menurunkan harga adalah Allah. Yang menjadikan kemarau atau banjir adalah Allah, gagal panen yang menentukan Allah. Harga cabai lebih Rp.100 ribu atas kehendak Allah. Untuk memperbaiki ekonomi bukan dengan tenaga ahli S3, doctor dan lain-lain, tapi denagn memperbaiki amal.

Dalam bidang kesehatan, penyakit datang akibat kita melakukan dosa, tak bisa mengandalkan rumah sakit atau dokter. Contohnya Amerika, rumah sakit paling modern, tenaga dokter paling ahli dan banyak. Tapi rumah sakit semkin penuh, semakin banyak yang sakit. Di zaman para sahabat, tidak ada rumah sakit, tidak ada doketr, tapi tidak ada yang sakit, padahal makanan mereka sangat sederhana bahkan sering lapar. Karena mereka mengamalkan Agama dengan sempurna.

Karena praktej seks bebas dan perzinahan, maka timbul penyakit yang tak ada obatnya, yaitu AIDS. Itu merupakan hukuman dan peringatan dari Allah. Bila tidak ada perzinahan lagi, maka penyakit-penyakit itu akan diangkat oleh Allah. Selesaikan semua masalah dengan amal Agama.

Contoh lain, untuk menghindari penyakit malaria, maka oarng disuruh membersihkan got, tapi manusia tidak taat kepada Allah. Lalu Allah turunkan nyamuk yang suka dengan air yang bersih, yaitu nyamuk demam berdarah. Jadi yang penting, disamping membersihkan got, juga bersihkan diri dari dosa, taat kepada perintah Allah.

Dalam rumah tangga juga begitu. Siapa yang ingin bahagia dalam rumah tangganya, maka perbaiki hubungan dengan Allah, amalkan Agama dalam rumah. Barangsiapa yang memperbaiki hubungnnya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan manusia, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Istri yang cantik dapat memberi kebahagiaan, tapi tidak sedikt orang yang mempunyai istri cantik justru jadi bencana, karena istrinya selingkuh misalnya. Sebaliknya istri yang berwajah buruk, tidak cantik, belum tentu tidak bahagia. Banyak orang yang mempunyai istri yang tidak cantik lebih bahagia dari yang punya istri cantik.

Nabi Musa saat di Lembah Suci Thua, yang mempunyai tongkat yang biasanya digunakan untuk membantunya dalam berbagai keperluan seperti untuk berjalan, memberi makan ternak dll, Tapi atas perintah Allah, tongkat itu dilempar dan berubah jadi ular yang besar dan menakutkan, bahkan bisa membinasakan Musa. Tongkat adalah lambang kebaikan, sedang ular merupakan lambang keburukan. Allah dapat merubah suatu kebaikan menjadi keburukan seketika itu juga, atau sebaliknya dapat merubah suatu keburukan menjadi kebaikan.

Jadi bila kita taat kepada Allah, maka istri kita akan jadi baik, taat pada kita, Tapi bila kita tidak taat pada Allah, maka istri akan jadi “ular” yang akan memnatuk dan membinasakan kita. Begitu juga suatu jabatan, Dengan jabatan dapat menjadi kebaikan, tapi dengan jababatan juga bisa jadi malapetaka, seperti korupsi yang bisa mengirim kita ke penjara.

Dalam kehidupan masyarakat. Bila punya pemimpin yang zalim, tak perlu berdemo. Perbaiki hubungan dengan Allah, minta kepada Allah, jangan minta kepada manusia.

Antara yang haq (benar) dengan yang bathil, bagaikan antara sinar dengan kegelapan. Dengan yang hak maka yang bathil akan lenyap. Nyalakan lampu, maka gelap akan hilang, akan jadi terang-bendernag. Dalam Agama Islam, tak ada kekerasan. Islam itu sendiri berarti damai.

Walaupun ganja dan narkoba misalnya dibakar habis, tapi orang Islam tidak shalat, maka narkoba akan datang lagi. Tapi bila orang Islam shalat dan taat beragama, tak akan mau menghisap ganja atau narkoba. Sekali lagi yang haq akan melenyapkan yang bathil.

Untuk menciptakan suasana damai, bukan dengan kebencian atau tindak kekerasan, tapi dengan dakwah, amar makruf nahi munkar, Siang berdakwah, dan malamnya berdoa. Sewaktu tentara Islam menang dan dapat menaklukkan Mekah, tidak ada balas dendam, malah dengan kasih sayang. Akhirnya orang-orang kafir Quraish, berbondong-bondong masuk Islam.

Hindun, istri Abu Sofyan yang pernah memakan hati paman Nabi pernah bersumpah tidak akan pernah masuk Islam. Tapi karena akhlak para sahabat yang mulia, akhirnya Hindun masuk Islam juga, Ketika ditanya, mengapa dia masuk Islam melanggar sumpahnya?. Apa jawabnya?. “Saya tidak masuk islam, tetapi Islam yang masuk ke dalam diri saya”. Allahu Kabar.

Jadi kuncinya untuk mengatasi segala kemungkaran saat ini, satu-satunya cara sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah adalah dengan berdakwah dari pintu ke pintu, dari oarng per orang, lakukan dengan ikhlas tanpa mengharapkan upah tau balasan dari manusia. Hanya mengharap balasan dan ridho dari Allah. Siang berdakwah, malam berdoa, mengadu dan meninta kepada Allah. Insya Allah semua masalah akan diselesaikan oleh Allah. Amin

Dalam Surat Al Mulk: ‘penjaga neraka bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepadamu seorang pemberi peringatan?” Mereka menjawab: “Bener ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, tetapi kami mendustakannya” dan kami katakan: “Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tiada lain hanya dalam kesesatan yang nyata”. Nah kita yang sudah diberi hidayah oleh Allah dalam usaha dakwah ini, apakah tidak takut dengan pertanyaan nanati di Akhirat: Apakah sudah datang jamaah kesini?. Kewajiban kita hanya berusaha mengajak mereka untuk taat kepada Allah, tapi yang memberikan hidayah adalah Allah.

Yang pasti, bagi yang berdakwah, pasti akan turun hidayah. Kepastiannya sampai diucapkan 12 kali. Tapi hidayah kepada yang didakwahi terserah Allah, apakah akan diberi hidayah atu tidak.

Demikian yang dapat penulis sampaikan sesuai dengan daya tangkpa dan catatan penulis. Atas segala kekurangan penulis mohon ampun kepada Allah.

Semoga bermanfaat.

Depok, 24 Februari 2011

Bakaruddin Is

sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2011/02/24/silaturahim-polri-tni-dan-masyarakat-part-3-finish/

5 thoughts on “Silaturahmi Angkatan Darat, Laut, Udara, POLRI dengan masyarakat & Jamaah Tabligh

  1. Pingback: Beragama Dengan Akal Sehat - Catatan Perjalanan Spiritual, Pengembangan Diri, Ide, Informasi, Hobi, Ilmu, wisdom, Filosofi, idealism dan Pemikiran .To Reach Highest Human Potentiality. - FajarNurzaman

  2. Tidak adajl yg hrs ditempuh untk memperbaiki diri dan keluarga semua ummt selamat dunia akhirat hrt lew dan cara yg dilkukan nabi besar muhammad saw.itulah dibuat oleh orang org tablik diseluruh dunia gerakan sama sepertidalamsalat dimn mn saja tdk ada perbedaanmk iyu wahai sdrku ikut dan ambil bhgian didlm amalan tabliq yakin bapak sdr pasti berubah syolah jgn benci cerca menghina sebelum dicicipi alias dicoba 3 hari saja ws dr sdrm zulkarnain maidin massagoni dalle di makassar

Leave a comment